Kumpulan cerita alam

kumpulan cerita alam

pesona indonesia

KUMPULAN CERITA ALAM - 

PESONA ALAM INDONESIA

            Indonesia merupakan suatu  Negara yang terletak di Benua Asia, tepatnya di Asia Tenggara, dengan bentuk Negara yang memiliki banyak pulau dan laut yang luas, sehingga Negara ini terkenal sebagai Negara Maritim.

Dalam hal panorama dan wisata, Indonesia tak kalah dengan Negara-negara lainnya, terbukti banyak sekali wisatawan asing yang datang ke Indonesia untuk berlibur dan menikmati pesona alamnya. Baik pesona bahari, pantai,tempat hiburan dan bermain,kota, maupun pegunungan dan hutannya yang banyak dan masih asri.

            Destinasi wisata alam yang banyak memukau para turis baik turis mancanegara maupun local, diantara tempat tersebut adalah Bali dengan keindahan pantainya seperti pantai kuta, Jogjakarta dengan keindahan budaya dan peninggalan sejarahnya seperti candi Prambanan, dan di Jawa Tengah ada candi Borobudur yang pernah tercatat sebagai keajaiban dunia. Juga tempat menarik lainnya.

            Untuk dunia bawah laut banyak sekali taman nasional di Indonesia yang sangat fantastis seperti taman nasional wakatobi, taman nasional karimun jawa, surge bawah laut bunaken dan masih banyak taman bawah laut yang memukau lainnya.

            Diantara tempat yang mengerikan namun sangat memukau dengan adanya binatang langka dan binatang purba, banyak binatang yang ingin dijumpai para wisatawan diantaranya adalah komodo, binatang purba yang memiliki racun yang sangat mematikan pada setiap tetes air liurnya dan hanya ada di Indonesia, lalu spesies burung yang sangat indah adalah burung cendrasih yang berasal dari papua, burung maleo, burung jambul kuning dan lainnya.

             Lalu tempat pariwisata seperti gunung gunung juga menjadi favorit bagi para pendaki, dengan adanya banyak sekali gunung-gunung dan yang paling hebat adalah gunung Jaya Wijaya yang termasuk dalam seven summit dunia. Lalu gunung kerinci, semeru dengan puncaknya yang sangat indah mahameru, lalu gunung gunung lain yang dipercaya mempunyai kekuatan magis dan jalur pendakian yang sangat berbeda dari kebanyakn gunung diluar Negara Indonesia.

            Kuliner Indonesia juga terkenal sampai kemancanegara, kuliner khas dan sangat lezat, seperti rending yang sudah menjadi hak paten masakan Nusantara, soto, nasi goreng dan makan khas lainnya, lalu makanan yang dikatan makanan ndeso namun cuku melegenda dan tidak ada dinegara lainnya adalah spageti ala Indonesia(Mie ayam dan Bakso) yang mampu menggoyang lidah para penikmatnya. Makanan ndeso/makanan perdesaan gethok telo, gobet dan lainnya yang menjadikan khas masakan kuliner Indonesia.

            Tidak lepas dari itu, ragam budaya dan suku yang ada di Indonesia menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan, banyaknya suku bangsa dan perbedaan agama menjadikan Indonesia merupakan Negara dengan toleransi dan tenggang rasa terbaik didunia, terbukti dengan banyaknya suku diantaranya suku Jawa, Bugis, Madura, Dayak, Papua, dan lainnya dengan adat istiadat dan budaya yang berbeda.

            Keanekaragaman budaya dapat dilihat dari berbagai aspek, seperti tarian, rumah adat, senjata, kesenian, pakaian adat, dan lain sebagainya.

            Berikut sekilas tentang ragam pesona Indonesia semoga bermanfaat untuk kita semua.

Baca dalam bahasa lain
Alam
Fenomena dari dunia nyata, dan juga kehidupan secara umum

Air Terjun Hopetoun, Australia.

Kilat yang timbul pada saat terjadi letusan Gunung Galunggung pada tahun 1982.
Alam (dalam artian luas memiliki makna yang setara dengan dunia alam, dunia fisik, atau dunia materi) mengacu kepada fenomena dunia fisik dan juga kehidupan secara umum. Skala alam terbentang dari sub-atomik sampai kosmik. Studi tentang alam adalah bagian besar dari ilmu pengetahuan. Meskipun manusia adalah bagian dari alam, kegiatan manusia sering dipahami sebagai kategori terpisah dari fenomena alam lainnya.

Kata alam merupakan terjemahan dari bahasa Inggris "nature", yang berasal dari kata Latin natura, atau "kualitas esensial, disposisi bawaan", dan pada zaman dahulu, secara harfiah berarti "kelahiran".[1] Natura adalah terjemahan Latin dari kata Yunani physis (φύσις), yang awalnya terkait dengan karakteristik bawaan yang dimiliki tanaman, hewan, dan berbagai fitur lain di dunia.[2][3][4] Konsep alam sebagai keseluruhan, atau alam semesta fisik, merupakan pengembangan konsep aslinya; dimulai dari penerapan kata Yunani physis (φύσις) oleh filsuf-filsuf pra-Socrates, dan sejak saat itu terus berkembang. Kata ini juga banyak digunakan selama munculnya metode ilmiah modern dalam beberapa abad terakhir.[5][6]

Dalam berbagai penggunaan kata tersebut pada saat ini, "alam" sering mengacu kepada geologi dan kehidupan liar. Kata alam mungkin mengacu secara umum ke berbagai jenis tanaman hidup dan hewan, dan dalam beberapa kasus ke proses yang berhubungan dengan benda mati – mengenai keberadaan jenis-jenis tertentu suatu benda dan bagaimana mereka berubah dengan sendirinya, seperti cuaca dan geologi di Bumi, dan materi serta energi dari mana semua hal-hal tersebut tersusun darinya. Kata ini sering diartikan sebagai "lingkungan alam" atau hewan liar, batu, hutan, pantai, dan secara umum hal-hal yang belum diubah secara substansial oleh campur tangan manusia, atau yang bertahan meskipun ada intervensi manusia. Sebagai, contoh, objek yang dibuat dan interaksi manusia umumnya tidak dianggap sebagai bagian dari alam, kecuali jika dinilai sebagai, misalnya, "sifat manusia" atau "seluruh alam". Konsep yang lebih tradisional dari hal-hal alami tersebut, yang masih dapat ditemukan hari ini, menyiratkan perbedaan antara alami dan buatan, yang dimaksud dengan kata buatan dipahami sebagai hasil kesadaran atau pikiran manusia. Tergantung pada konteks tertentu, istilah "alam" juga dapat dibedakan dari yang tidak wajar, supernatural, atau sintetis.

KOMPAS.com — Tanggal 22 April diperingati sebagai Hari Bumi. Bagi Indonesia yang kaya akan sumber daya alam, seharusnya hari ini diperingati dengan sukacita. Namun, dengan kerusakan alam yang terjadi, Indonesia justru harus menangis.

Ambil contoh pada apa yang terjadi dengan hutan. Indonesia semula merupakan negara yang memiliki hutan hujan tropis terluas di dunia. Kini, luasan hutan terus menyusut akibat deforestasi.

Data Global Forest watch dan Forest Watch Indonesia mengungkap bahwa sepanjang tahun 2009 hingga 2013 saja, Indonesia kehilangan hutan seluas 4,6 juta hektar. Itu berarti, setiap menit, Indonesia kehilangan hutan seluas tiga kali lapangan sepak bola.

Data Forest Watch Indonesiamengungkapkan, luas wilayah hutan Indonesia pada tahun 1950 diperkirakan 193 juta hektar. Tahun 2009, luas hutan Indonesia berkurang lebih dari setengahnya, menjadi cuma sekitar 88 juta hektar. Lalu, tahun 2013, jumlahnya tinggal sekitar 82 juta hektar.

Deforestasi berakibat buruk. Kebakaran hutan di Riau pada tahun 2013 yang dipicu oleh ekspansi kelapa sawit mengakibatkan kerugian 1,7 triliun dollar AS. Deforestasi membuat Orang Rimba mengalami krisis, 14 orang meninggal dalam tiga bulan terakhir.

Indonesia memulai moratorium hutan untuk menghentikan sementara penerbitan izin kehutanan pada tahun 2011. Namun, studi yang diterbitkan di Proceedings of the National Academy of Sciencesmenyatakan, moratorium tak efektif. Jutaan hektar hutan rusak selama moratorium.

Kondisi menyedihkan juga bisa dilihat di lahan gambut, salah satu wilayah yang menyimpan banyak stok karbon. Banyak lahan gambut kini rusak. Kubah gambut rusak karena dipakai untuk area perkebunan.

Penelitian Center for International Forestry Research (CIFOR)mengungkap fakta menyedihkan. Akumulasi karbon di wilayah gambut Indonesia membutuhkan waktu hingga 11.000 tahun, sementara pelepasan karbonnya berlangsung sangat cepat.

Dari 3.300 ton karbon yang tersimpan di lahan gambut, setengahnya akan hilang dalam 100 tahun terakhir akibat konversi gambut menjadi lahan kelapa sawit. Jumlah karbon yang hilang setara dengan jumlah karbon yang terakumulasi selama 2.800 tahun.

Bila pelepasan karbon di lahan gambut terus terjadi, emisi karbon Indonesia akan tinggi. Indonesia akan gagal memenuhi target penurunan emisi karbon 26 persen pada tahun 2020 seperti dijanjikan oleh mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Masalah lingkungan hidup, selain hutan, antara lain pencemaran logam berat merkuri. Penambangan emas secara liar, tambang batubara, serta sektor minyak dan gas mengakibatkan merkuri yang berbahaya terlepas ke lingkungan.

Studi Bali Fokus di wilayah Cisitu menunjukkan bahwa konsentrasi merkuri di udara tinggi, mencapai 50.549,91 nanogram per meter kubik (ng/m3) di kolam ikan. Konsentrasi merkuri di udara yang tinggi juga ditemukan di Bombana, Sulawesi Tenggara, dan Sekotong, NTB.

Dampaknya, di Cisitu, ada seorang anak yang memiliki kepala abnormal, menderita kejang sejak berusia 2 tahun, dan mengalami hipersalivasi (liur berlebih). Gejala itu sangat berkaitan dengan keracunan merkuri. Ada banyak kasus lagi di Bombana dan Sekotong.

Selain limbah merkuri, sampah perkotaan dan limbah plastik juga menjadi masalah. Sampah plastik di Indonesia begitu banyak. Kini, Indonesia tercatat sebagai negarapenyetor sampah plastik ke lautan kedua terbesar di dunia.

Di perkotaan, beragam sampah termasuk plastik terakumulasi di sungai. Studi peneliti dari Kementerian Kelautan dan Perikanan, Abdul Muhari, menunjukkan bahwabanjir Jakarta tahun 2013 terjadi karena sampah.

Masih banyak fakta menyedihkan tentang alam Indonesia yang bisa diuraikan, mulai dari laut Nusantara yang mengalami overfishing hingga terancam punahnya gajah sumatera, harimau sumatera, orangutan, dan beragam fauna lainnya.

Hari ini ini menjadi momentum untuk berubah, jika ingin alam Indonesia tetap mampu mendukung keberlangsungan hidup. Perhatian pada kebijakan lingkungan hidup perlu, demikian juga perubahan-perubahan kecil, seperti tidak membuang air berlebihan dan mengurangi penggunaan plastik.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

7 kekayaan indonesia

Fauna yang ada indonesia

Pengertian fotoperiodisme & fototropisme